Audiensi dengan BBGP DIY, Dindikpora Kota Yogyakarta Dukung Program Prioritas Kemendikbudristek
Yogyakarta – Tim Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Yogyakarta, Selasa (30/8/2022) dalam rangka sosialisasi program program BBGP DIY.

Kepala BBGP DIY, Dr. Adi Wijaya, S.Pd., M.A., beserta Kepala Bagian Umum dan lima Kelompok Kerja yang ada di BBGP diterima secara langsung oleh Kepala Dindikpora Kota Yogyakarta, Budi Santoso Asrori, SE., M.Si didampingi jajarannya di kantor Dindikpora Kota Yogyakarta.
Pada awal audiensi, Adi menjelaskan keberadaan BBGP DIY yaitu untuk mengawal program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Saat ini ada 3 program prioritas yaitu Program Sekolah Penggerak (PSP), Pendidikan Guru Penggerak (PGP), dan Implementasi Kurikulum Merdeka.
’’Dalam melaksanakan tugasnya BBGP DIY melakukan pengembangan dan pemberdayaan guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon Kepala Sekolah, Kepala Sekolah, calon Pengawas Sekolah, dan Pengawas Sekolah, ” ujar Adi.
Terkait dengan Implementasi Kurikulum Merdeka, Adi mengajak Dindikpora Kota Yogyakarta untuk bersama-sama mendorong guru di sekolah yang sudah menyatakan melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk tidak hanya login ke dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) tetapi juga mempelajari topik-topik pelatihan yang ada di PMM tersebut secara mandiri ataupun melalui komunitas belajar.
Ia menyebut, tentunya nanti akan ada perubahan budaya. Pelatihan yang ada selama ini bersifat tatap muka dengan pendampingan instruktur, namun dengan adanya PMM guru diharapkan belajar secara mandiri.
“Memang kalau secara individu belajar itu mungkin merasa lebih berat, jadi bisa dilakukan bersama dengan adanya komunitas belajar tadi. Sekolah di bawah naungan Dindikpora Kota Yogyakarta juga diharapkan bisa menginspirasi daerah lain melalui PMM ini,” tegas Adi.
Selain tiga prioritas, BBGP DIY pun akan mengembangkan model pelatihan sesuai kebutuhan guru. Sehingga pihaknya akan bersinergi dengan Dindikpora Kota Yogyakarata terkait kebutuhan data kompetensi guru di kota Yogyakarta.

Sementara itu, Kepala Dindikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik berbagai program dari Kemendikbudristek yang dijalankan oleh BBGP DIY. Dukungan juga akan terus digulirkan bagi pemangku kepentingan, khususnya dalam bidang pendidikan.
“Kami di sini sebagai pelaksana urusan pendidikan akan melaksanakan dengan baik, mendukung kebijakan dari Kemendikbudristek, khususnya Program Sekolah Penggerak, Pendidikan Guru Penggerak, dan Implementasi Kurikulum Merdeka,” kata Budi saat menerima audiensi dari BBGP DIY.
Budi mengungkapkan, pihaknya memoderasi berbagai macam kepentingan masyarakat terkait pelaksanaan pembelajaran di kota Yogyakarta. Pasalnya sebagian besar masyarakat belum memahami Kurikulum Merdeka.
“Kami juga intens dengan pelaksana program sekolah penggerak. Jadi perlu juga untuk lebih mengenalkan kurikulum dan program Kemendikbudristek ini kepada masyarakat,” tegasnya.
Budi menambahkan, hingga saat ini juga ada pertemuan rutin dengan pelaksana program dan Guru Penggerak. Bahkan jika ada permasalahan yang perlu didiskusikan di antara mereka, pihaknya akan memfasilitasi di Dindikpora Kota Yogyakarta. (Arin/RK)
Sosialisasi Program Kegiatan, BBGP DIY Lakukan Kunjungan Kerja ke Disdik Kab. Gunungkidul

Saat melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Gunungkidul, Nunuk Setyowati, S.Pd., M.M., beserta jajarannya di ruang Sasana Among Karsa Disdik Kab. Gunung Kidul, Adi Wijaya menyampaikan program-program yang saat ini dijalankan oleh BBGP DIY.
”Saat ini BBGP DIY melaksanakan program prioritas Kemdikbudristek yaitu Program Sekolah Penggerak, Program Guru Penggerak, dan Implementasi Kurikulum Mengajar. Untuk itu kami mohon dukungan dari Dinas Pendidikan Kab. Gunungkidul sekaligus menjadi mitra bagi program-program yang dijalankan oleh BBGP DIY,” ujar Adi.
Pada kesempatan tersebut juga Adi menyampaikan kondisi kondisi terkini mengenai penggunaan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) di Kab. Gunungkidul dan mendorong agar guru dan Kepala Sekolah segera memanfaatkan PMM.

Menjawab permintaan dari Kepala BBGP DIY, Nunuk mengatakan bahwa telah melakukan berbagai langkah untuk menyosialisasikan pemanfaatan PMM kepada guru dan Kepala Sekolah baik melalui gugus di sekolah maupun dengan mengumpulkan guru dan Kepala Sekolah secara daring dan luring. Namun demikian, Disdik Kab. Gunungkidul terus berupaya melakukan sosialisasi tersebut. (RK)
BBGP DIY Adakan Coaching Clinic bagi Penggerak Komunitas Belajar
Yogyakarta – Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Coaching Clinic bagi Penggerak Komunitas Belajar D.I. Yogyakarta dan DKI Jakarta, Kamis (25/8/2022). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan pembekalan kepada Penggerak Komunitas (Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru) untuk Komunitas Belajar yang akan mendaftar pada Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Pendafaran untuk Komunitas Belajar yang akan mendaftar pada gelombang VII akan berakhir tanggal 29 Agustus 2022 dan gelombang VIII pada periode 1-12 September 2022 dari D.I Yogyakarta dan DKI Jakarta.

Kegiatan Coaching Clinic dibuka oleh oleh Kepala BBGP DIY, Dr. Adi Wijaya, S.Pd., M.A., dan diikuti oleh sekitar 500 peserta terdiri dari Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru di wilayah D.I Yogyakarta dan DKI Jakarta.
Adi Wijaya dalam sambutannya mengatakan pentingnya Komunitas Belajar dalam membantu pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah karena ini adalah salah satu strategi meningkatkan pemahaman mengenai Kurikulum Merdeka.
”Banyak hal yang didapatkan melalui Komunitas Belajar, selain bisa digunakan untuk berlajar bersama terkait dengan pelaksanakan Kurikulum Merdeka juga nanti tentunya akan sangat bermanfaat dalam melakukan diskusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan juga bisa dimanfaatkan untuk berbagi praktik baik,’’ ujarnya.
Bahkan kedepannya, Adi menambahkan bahwa BBGP DIY akan membuat program kegiatan melalui Komunitas Belajar yang sudah ada.
Selanjutnya, Koordinator Sub Kelompok Kerja Implementasi Kurikulum Merdeka, Estina Ekawati, S.Pd., M.Pd., Si., melanjutkan Coaching Clinic dengan menyampaikan paparan mengenai Komunitas Belajar yang ada di D.I Yogyakarta dan DKI Jakarta. Selain itu, peserta juga mendapatkan mendengarkan pengalaman dari beberapa Penggerak Komunitas yang sudah berhasil terdaftar di PMM. (RK)
Program Guru Penggerak di Tiap Angkatan Kian Disambut Baik Tenaga Pendidik di Indonesia
Jakarta, Kemendikbudristek. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) hingga saat ini telah menyelenggarakan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) untuk enam angkatan. Merujuk data Kemendikbudristek, jumlah peserta di setiap angkatan terus meningkat.
Jumlah guru yang mendaftar sebagai guru penggerak pada angkatan pertama yaitu 19.218. Untuk angkatan kedua jumlah guru yang mendaftar sebanyak 19.218. Pendaftar guru penggerak angkatan ketiga menunjukkan peningkatan yakni 23.274 orang. Selanjutnya, pada angkatan keempat, pendaftar guru penggerak terus bertambah mencapai 42.009. Pada angkatan kelima, jumlah pendaftar program guru penggerak bertambah secara signifikan dan menduduki angka 105.643. Bahkan pada angkatan keenam ini jumlah pendaftar menyentuh angka 131.444 orang.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbudristek, Iwan Syahril menyampaikan rasa antusiasnya karena PGP terus mendapatkan tanggapan positif dari berbagai ekosistem pendidikan Indonesia. “Tanggapan baik ini tentu berkat kerja kita bersama, di mana banyak pihak yang peduli dan merasa bertanggung jawab atas perbaikan-perbaikan pendidikan di Indonesia. Untuk itu, saya sangat berterima kasih sekali bagi pihak-pihak yang terlibat dalam Program Pendidikan Guru Penggerak ini,” tutur Iwan Syahril.
Lebih lanjut, Dirjen GTK juga menekankan kembali pemahaman bahwa pekerjaan di bidang pendidikan adalah sebuah upaya untuk membangun peradaban. Oleh karena itu, penting bagi seorang guru memahami perannya sebagai motor penggerak sehingga apa yang dia upayakan dalam proses pencerdasan kehidupan bangsa akan dapat dirasakan manfaatnya bagi peserta didik maupun lingkungan sekitarnya.
“Pekerjaan ini bukan sekedar membahas kurikulum dan hasil belajar, bukan cuma mengajar dan mendidik, namun pekerjaan kita adalah melahirkan generasi masa depan yang cemerlang, melahirkan generasi pembaharu, generasi yang akan menjawab tantangan zaman masa kini dan masa mendatang,” ucapnya di Jakarta, Kamis (24/8).
Dolvina Lea Ansanay, Guru Penggerak SMA Gabungan, Jayapura menyatakan bahwa ketertarikannya mendaftar program Guru Penggerak karena ia selalu ingin belajar dan mencoba hal baru dalam proses pembelajarannya. Menurutnya, banyak sekali pengalaman positif yang ia peroleh. “Di sinilah saya mendapatkan pemahaman bagaimana idealnya karakter seorang guru tentang filosofi pendidikan, bagaimana menjadi seorang guru yang baik dan profesional. Hal ini menjawab kebutuhan saya secara pribadi untuk menjadi guru yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Bagaimana kita memanfaatkan fasilitas dan sarana yang ada di sekitar kita guna menunjang pembelajaran,” imbuhnya guru penggerak tahun 2021 yang merasa senang ketika bisa berbagi dengan orang lain ini.
Bahkan, sebagai bukti semangat dan kreativitasnya dalam membangun pendidikan di wilayahnya, Lea bersama komunitasnya mendirikan taman baca untuk meningkatkan kemampuan literasi anak-anak. “Karena saya dan latar belakang keluarga saya sebagian besar berprofesi sebagai tenaga pendidik maka kami putuskan untuk mendirikan taman bacaan untuk membantu masyarakat di sekitar saya,” ungkapnya yang merasa bahwa menjadi guru adalah panggilan hatinya sedari kecil. Inilah yang mendorong Lea dan keluarga mendirikan Komunitas Pustaka.
Marinus, Siswa SMA Gabungan, Jayapura menjelaskan secara teknis bagaimana proses pembelajaran yang ia rasakan. “Kami bukan hanya sebagai pendengar, guru memberi kesempatan kami untuk bicara di depan kelas menjelaskan apa yang diterangkan guru sebelumnya. Apakah kami sudah menangkapnya dengan baik. Ibu memberi kami kesempatan untuk bicara dan berekspresi,” urai Marinus.
Maria, Siswa SMA Gabungan, Jayapura juga mengatakan bahwa cara mengajarnya Ibu Lea sangat asik. “Cara menjelaskan jelas dan terperinci kami langsung paham dengan materi yang diterangkan. Kalau bingung kita bisa bertanya langsung kepada guru,” terangnya.
Sebelum mengakhiri sambutan, Dirjen GTK mengimbau kepada Gubernur, Walikota, Bupati, serta Dinas Pendidikan untuk mendukung penuh para guru dalam mengikuti PGP. “Izinkan kami meminta bantuan untuk mendukung penuh dan memberikan restu kepada guru-guru hebatnya dalam mengikuti proses PGP ini. Restu dari Bapak/Ibu tentu akan membuat perjalanan Calon Guru Penggerak menjadi lancar, baik ketika menjalani proses dan pasca pendidikan,” pungkasnya seraya menyemangati para guru agar tetap kuat dalam melakukan transformasi pendidikan Indonesia ke arah lebih baik.
Dukungan Pemerintah Daerah terhadap PGP
Bupati Kabupaten Brebes Idza Priyanti menyampaikan dukungan penuh terhadap implementasi Permendikbudristek Nomor 40/2021 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah dan mengajak seluruh guru mengikuti seleksi PGP. “Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencetak pemimpin pembelajaran yang unggul dan inovatif,” ucapnya.
Berikutnya, Royke Octavian Roring, Bupati Kabupaten Minahasa menyatakan bahwa wilayahnya siap mendukung visi dan misi dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Tak ketinggalan, Bupati Kabupaten Deli Serdang, Ashari Tambunan menyatakan kesiapannya untuk mendukung PGP demi mewujudkan kabupaten yang maju dan sejahtera serta masyarakatnya yang rukun dan religius dalam kebinekaan. “Melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing, yang mampu meningkatkan pengetahuan dan teknologi, pemerintah Kabupaten Deli Serdang siap mengangkat guru penggerak yang memenuhi syarat sesuai regulasi untuk menjadi pemimpin dalam pembelajaran,” tegasnya.
Kemudian, Bupati Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri juga mendukung program Guru Penggerak dalam upaya mewujudkan masyarakat yang unggul sesuai dengan cita-cita dan harapan bangsa. “Kami siap mengangkat guru sesuai regulasi yang berlaku untuk menjadi kepala sekolah dan/atau pengawas sekolah. Kami ingin memenuhi pelayanan minimal terkait jumlah dan kualitas pendidik di daerah kami,” tuturnya seraya memotivasi para guru untuk terus berkarya demi anak bangsa. (Siaran Pers Kemendikbudristek Nomor : 532/sipres/A6/VIII/2022)
Kepala BBGP DIY Resmi Dilantik oleh Sesjen Kemdikbudristek

Jakarta – Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Daerah Istimewa Yogyakarta, Dr. Adi Wijaya, S.Pd., M.A., hari ini, Senin (15/8/2022) resmi dilantik oleh Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Ir. Suharti, M.A., Ph.D., di Plasa Insan Berprestasi Kemdikbudristek.
Pelantikan pejabat di lingkungan Kemdikbudristek tersebut diselenggarakan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Sesjen Kemdikbudristek, Suharti menyampaikan bahwa dalam dua tahun terakhir ini banyak kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Kemdikbudristek dan hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama untuk memastikan kebijakan tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia.
“Kami berharap seluruh pejabat konsekuen dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Kemdikbudristek dan kepada pejabat yang baru dilantik bersama-sama memastikan agar target yang telah ditetapkan dalam Renstra Kemdikbud dapat dicapai,” kata Suharti lebih lanjut. (RK)

Pelantikan Kepala BBGP Provinsi DIY

Selamat atas pelantikan Dr. Adi Wijaya, S.Pd., M.A., sebagai Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (15/8/2022).
Semoga sukses dalam mengemban amanah dan membawa BBGP Provinsi DIY semakin maju dalam mengawal transformasi pendidikan.
Bupati Kab. Temanggung Serahkan SK 31 Kepala Sekolah Lulusan Program Guru Penggerak Angkatan 1 dan 2
Bupati Kab. Temanggung, H. Muhammad Al Khadziq menyerahkan Surat Keputusan Bupati Temanggung tentang Penugasan Kepala Sekolah di Aula Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kab. Temanggung, Jumat (22/7/2022). Dari 97 orang guru yang mendapat SK Penugasan Kepala Sekolah terdapat 31 orang lulusan PGP Angkatan 1 dan 2 yang menjadi binaan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dahulunya bernama Pusat Pengembagan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.
Penugasan guru lulusan PGP sebagai Kepala Sekolah di Kab. Temanggung merupakan implementasi Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah, dimana salah satu syaratnya adalah guru memiliki sertifikat sebagai Guru Penggerak. Al Khadziq menyampaikan dalam sambutannya bahwa guru yang terpilih menjadi Kepala Sekolah diharapkan mampu memimpin dan mengelola sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan transformasi pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik.
“Dengan terisinya jabatan Kepala Sekolah ini, saya berharap selalu ada peningkatan mutu juga peningkatan kuantitas peserta didik serta percepatan kinerja capaian pendidikan. Melalui acara penyerahan SK ini saya menitipkan beberapa pesan kepada Kepala Sekolah yang baru menerima SK agar terus semangat mengembangkan diri dan diharapkan dapat memberikan motivasi kepada guru dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas di sekolah serta terus berjuang mendorong penerapan nilai-nilai Pancasila, iman, dan taqwa serta budi pekerti yang luhur kepada semua warga sekolah demi suksesnya visi dan misi pendidikan nasional”, ujarnya.

Plt. Kepala BBGP Prov. DIY, Dr. Rachmadi Widdiharto, M.A, turut menghadiri penyerahan Surat Keputusan tersebut. Pada kesempatan tersebut beliau memberikan ucapan selamat kepada 31 lulusan Program Guru Penggerak yang telah diangkat sebagai Kepala Sekolah. Rachmadi juga mengatakan bahwa dengan diberlakukannya Permendikbud Nomor 40 Tahun 2021 tersebut maka arah pengembangan pembelajaran adalah bagaimana menjadi pemimpin pembelajaran yang berpusat pada siswa. Oleh sebab itu, beliau berpesan kepada Kepala Sekolah yang telah mendapat SK agar mendukung program-program Kemdikbudristek agar terwujud profil Pelajar Pancasila.
Kepala Dindikpora Kab. Temanggung, Agus Sujarwo, AP., MM., berharap dengan diangkatnya guru menjadi Kepala Sekolah dari lulusan Program Guru Penggerak maka pendidikan di Kab. Temanggung bisa lebih bergerak dan lebih maju. (RK)

Kunjungan Kerja BBGP DIY ke SMP Muhammadiyah Piyungan
Selasa, (19/7/2022) Tim BBGP DIY melakukan kunjungan kerja ke SMP Muhammadiyah Piyungan untuk observasi dan melihat implementasi Kurikulum Merdeka serta mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar di sekolah tersebut.

Tim BBGP DIY, diwakili oleh Koordinator Pokja Pembelajaran, Dra. Puji Iryanti, M.Sc.Ed., mengatakan sesuai dengan tugas dan fungsi yang tercantum dalam Permendikbudristek Nomor 14 Tahun 2022, maka BBGP DIY ikut mengawal implementasi kurikulum merdeka. Permilihan kunjungan kerja ke sekolah yang dipilih adalah berdasarkan data bahwa beberapa guru di sekolah tersebut telah menyelesaikan 1 topik pelatihan mandiri di Platform Merdeka Mengajar.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Piyungan, Ismu Gus Martopo, S.Pd menjelaskan kepada Tim BBGP DIY bahwa sekolahnya telah melakukan upaya pemantapan dengan mengundang Pengawas untuk melaksanakan Bimbingan Teknis kepada gurunya terkait Kurikulum Merdeka. Selain itu dikatakannya juga guru-guru di sekolahnya sudah menginstal Platform Merdeka Mengajar meskipun demikian mereka tetap didorong dan dimotivasi untuk memanfaatkan platform tersebut.

Diakui oleh Ismu, adanya hambatan yang dihadapi oleh guru yaitu menyeimbangkan pengaturan waktu antara kewajiban mengajar dengan kegiatan belajar mandiri. Selain itu bagi guru-guru terutama guru senior yang terbiasa bekerja menggunakan format yang tersedia, sehingga kadangkala menyusun perangkat ajar menjadi hambatan.
Saat ini praktik baik bagi siswa yang sudah berjalan di SMP Muhammadiyah Piyungan menurut Ismu adalah pembiasaan salat dhuha. Hal ini sejalan dengan visi sekolah yaitu mewujudkan siswa berakhlak mulia dan cerdas. Jadi, yang diutamakan adalah pembentukan akhlak mulia melalui salat dhuha berjamaah, salat duhur berjamaah, dan membaca Al Quran. Namun masih ada tantangan yang dihadapi yaitu input siswa yang masuk masih banyak yang belum lulus iqra. (RK)
Kunjungan Kerja BBGP DIY ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bantul dan SD Muhammadiyah Mertosanan, Kab. Bantul.

Plt. Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi D.I Yogyakarta, Dr. Rachmadi Widdiharto, M.A., melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dinas Dikpora) Kabupaten Bantul dan SD Muhammadiyah Mertosanan, Kab. Bantul, Senin (18/7/2022).
Kunjungan kerja tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk menjalin kolaborasi dan kerjasama antara BBGP DIY dengan Dinas Dikpora Kab. Bantul dalam rangka mendukung terlaksananya program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Selain kedatangan kami untuk menjalin silaturahmi, terkait dengan adanya transformasi kelembagaan kami tentunya butuh pengenalan dan koordinasi yang lebih intens dengan para pemangku kepentingan di Provinsi DIY,”demikian disampaikan oleh Rachmadi di awal pertemuan tersebut.
Ditambahkan lebih lanjut oleh Rachmadi bahwa program prioritas Kemdikbudristek yaitu Program Guru Penggerak, Program Sekolah Penggerak, dan Implementasi Kurikulum Merdeka sangat membutuhkan dukungan dari Dinas Dikpora Kab. Bantul.
Kepala Dinas Dikpora Kab. Bantul, Drs. Isdarmoko, M.Pd., M.M.Par., menyambut baik dan menyatakan dukungan dan komitmennya terhadap seluruh kebijakan dari Kemdikbudristek untuk ditindaklanjuti dan diimplementasikan.
Terkait dengan Implementasi Kurikulum Merdeka Isdarmoko menyatakan bahwa Dinas Dikpora Kab. Bantul sudah membedah kurikulum merdeka dengan mengundang semua unsur yang berkepentingan agar segera mengimplementasikan kurikulum merdeka, dan pada tanggal 11 Juli 2022 telah dilakukan launching Kurikulum Merdeka secara mandiri untuk Kab. Bantul.

Usai melakukan kunjungan kerja di Dinas Dikpora Kab. Bantul, Tim BBGP DIY melanjutkan kunjungan kerja ke SD Muhammadiyah Mertosanan, Kab. Bantul untuk melihat praktik Implementasi Kurikulum Merdeka. Kepada Tim BBGP DIY, Kepala Sekolah, Ana Rahmatullah, M.Pd., menjelaskan bahwa sekolahnya telah menerapkan Kurikulum Merdeka dan guru-guru telah memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar dengan antusias.
Pada kesempatan tersebut itu juga Ana menyampaikan masukan kepada Tim BBGP DIY agar diberi pembekalan lebih lanjut mengenai asesmen atau tentang bagaimana praktik langsung dalam penentuan asesmen/penilaian.
Secara umum berdasarkan pengamatan langsung di sekolah oleh Tim BBGP DIP, Implementasi Kurikulum Mengajar sudah terlihat berjalan dengan baik dan berpihak kepada siswa, salah satu contohnya adalah dengan adanya apresiasi yang diberikan kepada sekitar 420 siswa sesuai dengan prestasi dan bakat masing-masing. (RK)
Recent Comments