Home » Articles posted by Publikasi PPPPTK Matematika (Page 2)
Author Archives: Publikasi PPPPTK Matematika
Fakta-fakta Menarik dari Hasil International Mathematical Olympiad (IMO)
Oleh: Puji Iryanti
Widyaiswara PPPPTK Matematika
Pernahkah Anda mengunjungi situs International Mathematical Olympiad (IMO), http://www.imo-official.org ? Jika Anda menganalisa data statistik hasil IMO pada situs ini, banyak hal menarik yang akan Anda temukan.
IMO adalah kompetisi kejuaraaan dunia matematika untuk siswa-siswa sekolah menengah yang diselenggarakan setiap tahun di suatu negara yang berbeda-beda. IMO yang pertama diselenggarakan pada tahun 1959 di Rumania, dengan 7 negara peserta. Lambat laun peserta semakin bertambah hingga mencapai lebih dari 100 negara dari 5 benua. Setiap peserta menyelesaikan 6 soal selama 2 hari berturut-turut. Skor maksimal tiap soal 7. Setiap hari peserta menyelesaikan 3 soal dalam waktu 4 ½ jam. Soal meliputi geometri, teori bilangan, aljabar dan kombinatorik yang dipelajari di sekolah menengah. Soal-soal ini disusun sedemikian rupa sehingga soal P1, P4, P2, P5, P3, dan P6 memiliki tingkat kesulitan dari yang paling mudah sampai yang paling sulit.
Menjadikan Pengajaran dan Pembelajaran Bermutu Suatu Prioritas Utama
oleh : Puji Iryanti
Hampir setiap tahun tim Education for All Global Monitoring menerbitkan laporan pencapaian negara-negara di dunia dalam memberikan pendidikan dasar bagi semua rakyatnya.Gerakan Education for All ini dimulai di World Conference on Education for All pada tahun 1990 di Jomtien, Thailand.Pertemuan ini menargetkan pada tahun 2000 semua negara berhasil memberikan pendidikan dasar kepada rakyatnya dan menuntaskan buta huruf.Sayangnya, sampai tahun 2000 belum semua negara berhasil mencapai target.Pada pertemuan di Dakar, Senegal tahun 2000, masyarakat internasional memperbarui komitmen untuk mencapaipendidikan dasar bagi semua rakyat pada tahun 2015.Pertemuan menelurkan 6 tujuan yaitu (1) pendidikan usia dini, (2) akses ke pendidikan dasar yang bermutu dan gratis bagi semua anak, terutama untuk anak-anak perempuan, anak-anak dari suku minoritas dan dari lingkungan yang sulit (3) akses generasi muda dan orang dewasa ke program-program keterampilan, (4) peningkatan 50% penduduk yang melek huruf khususnya kaum wanitadan akses ke pendidikan dasar dan lanjut bagi orang dewasa, (5) menyeimbangkan perbedaan gender pada pendidikan dasar dan sekunder sampai tahun 2005 dan mencapai kesetaraan gender pada tahun 2015, dan (6) memperbaiki mutu pendidikan sehingga semua penduduk bisa membaca, berhitung dan memiliki keterampilan hidup dasar.
“Teaching and Learning: Achieving quality for all” menjadi tema Education for All Global Monitoring Report (EFA GMR) 2013/4. Salah satu yang dibahas dalam laporan ini adalah penekanan pada kebijakan nasional untuk menjadikan pengajaran dan pembelajaran bermutu merupakan suatu prioritas utama.Di samping itu juga ditekankan pentingnya menjamin semua siswa di sekolah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang harus mereka miliki.Laporan ini mereview kebijakan nasional yang dibahas dalam Bab 5.Rencana memperbaiki mutu pendidikan khususnya untuk siswa yang kurang beruntung (penyandang cacat, kaum minoritas, dan mereka yang tidak diuntungkan secara geografis) ditelaah dalam aspek memperbaiki mutu pembelajaran, memperbaiki mutu guru dan manajemennya, pendanaan dan mencukupi kekurangan tenaga guru.
PENGENALAN DESAIN PEMBELAJARAN ELPSA
oleh : Adi Wijaya, S.Pd MA
ELPSA (Experiences, Language, Pictures, Symbols, Application) dikembangkan oleh tim RIPPLE (Research Institute for Professional Practice, Learning & Education) dari Charles Sturt University Australia. ELPSA merupakan sebuah kerangka desain pembelajaran yang dibuat secara khusus untuk konteks Indonesia sebagai hasil dari analisis data video TIMSS. Model ELPSA ini dikembangkan berdasarkan pada teori-teori pembelajaran konstruktivisme dan sifatnya sosial. Model ini memandang bahwa pembelajaran sebagai suatu proses aktif dimana para siswa mengkonstruksi sendiri caranya dalam memahami sesuatu melalui proses pemikiran individu dan interaksi sosial dengan orang lain. Desain pembelajaran model ELPSA terdiri dari 5 komponen yang meliputi: 1) pengalaman; 2) bahasa; 3) gambar; 4) simbol; dan 5) aplikasi pengetahuan. Komponen-komponen dari model ELPSA tersebut tidak dapat dilihat sebagai proses linear, tetapi dilihat sebagai komponen yang saling berhubungan dan melengkapi.
Bukti Empirik Keberhasilan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika SMP
Oleh : Adi Wijaya, S.Pd, MA
Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang disarankan untuk digunakan di kelas dalam implementasi kurikulum 2013. Model ini merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang mengawalinya denganmenyajikan suatu masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar lebih lanjut. Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, harapannya dapat menjembatani siswa dalam memiliki kompetensi dasar pada kompetensi inti kedua dalam kurikulum 2013. Model ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran secara konvensional. Beberapa contoh penelitian berkaitan dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah menambah bukti empiris akan kelebihan dari penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam proses dan hasil belajar Matematika siswa SMP.
Penerapan Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII
oleh
Theresia Widyantini
Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) yang diberikan kepada siswa sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata, dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, melakukan kegiatan investigasi atau penyelidikan, memecahkan masalah, membuat keputusan, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok(kolaboratif). Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan, presentasi atau rekomendasi. Penilaian tugas poryek dilakukan dari proses perencanaan, pengerjaan tugas proyek sampai hasil akhir proyek.
Contoh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika SMP Kelas VII
oleh : Adi Wijaya S.Pd, M.A
Permendikbud nomor 68 tahun 2013 menyebutkan bahwa salah satu kompetensi dasar mata pelajaran Matematika SMP yang diharapkan dimiliki peserta didik terkait dengan kompetensi inti ke-2 adalah “menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah”. Untuk menghantarkan agar peserta didik memiliki kompetensi dasar tersebut tentunya diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap-sikap tersebut di atas. Banyak model-model pembelajaran yang dapat dipergunakan guru dalam membantu peserta didik mempunyai kompetensi tersebut. Salah satunya adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Namun demikian, sampai saat ini yang masih dirasakan guru adalah belum banyak contoh-contoh bagaimana penerapan model pembelajaran tersebut dilakukan di kelas. Artikel ini memberikan alternatif contoh penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk mata pelajaran Matematika SMP kelas VII.
PERANGKAT LUNAK UNTUK TES BERBASIS PERANGKAT ELEKTRONIK
Kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi semakin dirasakan dalam dunia pembelajaran. Sebagian aktivitas dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dengan bantuan teknologi. Hal ini mendorong guru untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran maupun evaluasi hasil belajar. Dengan kemajuan teknologi tersebut, guru bisa melakukan proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar dengan berbantuan perangkat elektronik. Peralatan elektronik yang dimaksud dibatasi pada komputer dan alat komunikasi. Dalam hal evaluasi hasil belajar, guru bisa memanfaatkan perangkat lunak yang mempunyai fitur untuk membuat soal-soal tes untuk melakukan evaluasi hasil belajar dengan berbantuan perangkat elektronik tersebut. Ada beberapa kelebihan tes dengan berbantuan perangkat elektronik atau biasa disebut tes paperless diantaranya adalah:
- Tes paperless lebih efisien secara tenaga dan waktu. Hal ini dikarenakan guru tidak perlu membuat soal-soal lagi pada tes yang sama untuk kelas yang berbeda.
- Efisien secara biaya karena tidak diperlukan untuk mencetak soal apabila dilakukan evaluasi hasil belajar sehingga biaya pencetakan bisa dialokasikan untuk kegiatan pembelajaran lain.
- Soal yang dikerjakan antara siswa yang satu dengan yang lain mempunyai susunan yang berbeda, karena biasanya soal diacak oleh software pembuat tes tersebut.
- Untuk tipe soal-soal pilihan ganda, benar salah bisa langsung dilakukan penilaian oleh software.
- Memungkinkan adanya integrasi gambar, suara, video ke dalam soal-soal evaluasi, sehingga diharapkan dapat membantu siswa dalam mencerna maksud soal.
Dengan beberapa kelebihan di atas maka perlu diketahui beberapa software yang dapat digunakan untuk membuat soal tes berbasis perangkat elektronik.
Tips Mengunggah Video dari Dropbox Ke Situs Vimeo
Oleh : Muh Tamimuddin
Video merupakan salah satu jenis konten digital yang sangat menarik karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya adanya kemampuan visual dan audio. Namun, kendala dari konten video adalah besar file dari video tersebut. Ukuran yang cukup besar membuat konten video agak sulit untuk didistribusikan terutama karena koneksi di Indonesia masih relatif lambat. Saat ini salah satu teknologi yang memudahkan distribusi file adalah penyimpanan awan (cloud storage), misalnya Dropbox. File yang disimpan di Dropbox akan mudah untuk dikelola. Sebagai contoh untuk file-file yang ingin diupload ke server Dropbox dapat disalin ke folder dan komputer akan melakukan sinkronisasi otomatis tanpa harus mengunggah satu persatu. File-file yang sudah masuk di Dropbox dapat disebarkan lagi ke tempat lain. Untuk kasus ini kita akan membahas bagaimana mengunggah file video dari Dropbox ke salah satu situs video sharing, yaitu Vimeo. Dalam tulisan ini diasumsikan file video sudah diunggah di Dropbox.
Membuat Catatan Online Di Dropbox
Oleh : Muh. Tamimuddin H.
Ide bisa datang kapan saja dan dimana saja. Ketika ide terlintas, gagasan tiba-tiba datang terkadang tidak kenal tempat dan waktu. Ide yang terlintas seringkali kemudian hilang lenyap karena tidak ditindaklanjuti dan terutama karena tidak dituliskan. Di era online seperti sekarang, media untuk menulis catatan sudah tersedia banyak, bukan cuma aplikasinya, tapi juga hasil catatan kita itu dapat disimpan maupun diolah dengan mudah jika disimpan di penyimpan awan. Tulisan yang kita buat dan disimpan di penyimpan awan ini dapat diakses menggunakan perangkat lain yang mendukung.
[Konsultasi] : Software untuk Tes Paperless

Jawaban :
Untuk membuat tes yang paperless ada beberapa software yang bisa digunakan, diantaranya:
1. Free Quiz Maker
Software ini merupakan versi gratis dari Quiz Maker yang dikeluarkan oleh iSpring.Software ini diunduh melalui situs http://www.ispringsolutions.com/free-quiz-maker. Dengan free Quiz Maker dapat membuat quiz atau survey dengan mudah. Free Quiz Maker memfasilitasi penggunanya untuk mengintegrasikan suara, gambar, video dan file-file flash kedalam soal. Dengan software ini pengguna juga bisa menyisipkan kalimat matematika kedalam quiz.
2. Quiz faber
Software Quiz faber dapat diunduh dari situs http://www.lucagalli.net. Software ini bersifat freeware, di mana penggunaan software ini bebas biaya(jika untuk kepentingan non komersial), akan tetapi pengguna tidak bisa mendapatkan kode sumber software tersebut. Fitur Quiz faber antara lain:
· Membuat berbagai tipe pertanyaan diantaranya multiple choice, pertanyaan dengan banyak jawaban, soal benar salah, soal dengan jawaban terbuka, soal menjodohkan dan soal gap filling.
· Mempunyai pilihan untuk kustomisasi background, warna, suara dan jenis font.
· Hasil quiz dapat disimpan secara online melalui email atau cloud storage seperti Google drive.
· Memungkinkan untuk mengintegrasikan gambar, suara, video kedalam soal.
· Tersedianya tool untuk mengatur pengulangan soal berdasarkan nilai tertentu, mengacak soal, dan keamanan soal.
· Adanya fitur untuk menggabungkan soal yang dibuat dengan Quiz Faber dengan software lainnya.
3. Hot Potatoes
Hot Potatoes memfasilitasi penggunanya untuk membuat soal-soal latihan yang interaktif berbasis web.Software ini dapat diunduh dari http://hotpot.uvic.ca/.Hot Potatoes termasuk software freeware.Ada beberapa jenis soal yang bisa dibuat dengan Hot Potatoes, diantaranya:
· JQuiz
JQuiz merupakan software untuk membuat pertanyaan berbasis quiz. Ada 4 tipe/jenis pertanyaan yang bisa dibuat dengan JQuiz, yaitu pilihan ganda, jawab singkat, hybrid (campuran antara jawab singkat dan pilihan ganda), dam banyak pilihan /multiple select.
Soal dilengkapi dengan feedback, hint atau semacam petunjuk untuk menyelesaikan soal atau mencari jawabannya.
· JCloze
JCloze digunakan untuk membuat soal dalam bentuk gap-fill. Soal jenis ini biasanya dibuat dalam bentuk serangkaian kalimat dan bagian kalimat yang merupakan jawaban dikosongkan / berbentuk gap untuk dicari jawaban yang tepat. Sejumlah jawaban yang benar bisa disiapkan untuk mengisi gap tersebut.
· JCross
JCross digunakan untuk membuat soal dalam bentuk puzzle.
· JMix
JMix digunakan untuk membuat soal dalam bentuk kumpulan kata / kalimat yang tidak teratur urutannya.Pengguna diminta untuk mengurutkan sesuai jawaban.Jenis soal dengan software ini biasanya disertai petunjuk jawaban yang benar.
· JMatch
JMatch digunakan untuk membuat soal yang bersifat penyepadanan / serasi atau dalam bentuk urutan. Biasanya sejumlah kalimat atau gambar yang merupakan pertanyaan sudah disediakan, pengguna tinggal mengurutkan atau menyesuaikan mengikuti perintah soal. Soal jenis ini biasanya digunakan untuk menyesuaikan vocabulary dengan gambar/ terjemahan, atau mengurutkan kalimat dalam bentuk sebuah urutan atau percakapan.
Selain software-software di atas ada sebuah software yang dinamakan Masher, yaitu sebuah software yang digunakan untuk membuatsebuahpaket/unit material (pertanyaan) dalamsebuahbentuk yang mudah dioperasikan. Masher ini yang akan menyatukan hasil soal-soal yang dibuat dengan software-software yang ada dalam Hot Potatoes. Quiz atau sekumpulan soal yang dibuat dengan Hot Potatoes telah memenuhi standar SCORM. Dengan Hot Potatoes memungkinkan untuk mengintegrasikan gambar, suara, video kedalam soal.
ThatQuiz
Beberapa layanan pembuat kuis online kebanyakan masih belum mendukung untuk simbol maupun notasi yang berhubungan dengan matematika. That Quiz (thatquiz.org) merupakan salah satu penyedia layanan pembuat soal latihan interaktif berbasis web yang sudah mendukung untuk soal-soal matematika. Beragam pilihan topik matematika sudah disediakan di situs ini dari topik matematika dasar sampai lanjut. Sayangnya, di situs ini belum ada fasilitas untuk merekam aktifitas siswa dan hanya dimanfaatkan sebagai semacam latihan.
Google Drive
Google Drive merupakan salah satu layanan dari Google yang bisa digunakan untuk beberapa aktivitas dalam dunia pendidikan. Selain berfungsi sebagai cloud storage, Google Drive juga bisa digunakan untuk membuat soal-soal dan survey berbasis web dengan menggunakan fasilitas form. Pengguna cukup mempunyaiaccount Gmail untuk bisa menggunakan Google Drive. Cara membuat soal dengan Google Drive sudah pernah dibahas pada jawaban konsultasi sebelumnya. Meskipun lebih rumit dari layanan yang lain, untuk penggunaan evaluasi yang memungkinkan adanya rekam jejak siswa sangat dianjurkan menggunakan metode ini karena aktifitas siswa akan direkam ke file dan dapat juga untuk diunduh dalam format spreadsheet dan dapat diolah lebih lanjut.
Selain software-software di atas masih banyak software yang bisa dimanfaatkan untuk membuat quiz berbasis komputer, baik untuk stand alone maupun web based, tentu saja dengan fitur serta kerumitannya masing-masing. Selain itu, untuk evaluasi secara paperless juga telah terintegrasi dalam beberapa LMS (Learning Management System) antara lain Moodle, Edmodo (edmodo.com), Schoology (schoology.com), dan lain-lain. Penggunaan LMS juga akan memungkinkan proses pembelajaran yang lebih kompleks, tidak hanya evaluasi, seperti penyampaian materi, interaksi/diskusi, dan lain-lain, sehingga tidak ada salahnya untuk mencoba menggunakan LMS ini dalam pembelajaran.
Recent Comments