Optimalisasi trigger power point dalam pembelajaran matematika ( 1 )
Oleh : Joko Purnomo, M.T
1) Pendahuluan
Seiring perkembangan kemajuan teknologi, pembelajaran pada umumnya dan juga pembelajaran matematika pada khususnya banyak memanfaatkan teknologi. Pembelajaran matematika kini banyak yang memanfaatkan program aplikasi komputer seperti program PowerPoint sebagai media pembelajaran matematika. Hal ini sejalan dengan program pemerintah melalui berbagai peraturan yang dikeluarkan. Didalam Permendiknas No. 22/2006, dalam daftar Standard Kompetensi (SK) dan Standard Isi Mata Pelajaran Matematika SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA disebutkan bahwa “Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya”.
2) Pembahasan
Manfaat tombol pada PowerPoint disini adalah untuk menjalankan animasi suatu objek. Apabila diklik tombol tersebut maka animasi akan dijalankan. Dengan demikian apabila ingin mengulang-ulang menunjukkan animasi kita tinggal klik tombol tersebut, tidak harus keluar terlebih dahulu dari tampilan slide show.
3) Kesimpulan
Pemanfaatan trigger pada PowerPoint dapat membantu mengatasi kendala-kendala yang dialami ketika pembelajaran sedang berlangsung. Pada contoh disini pemakaian trigger dapat mengatasi kendala saat ingin mengulang animasi yang telah dijalankan. Dengan memanfaatkan trigger untuk membuat tombol animasi maka kita dapat mengulang-ulang animasi tanpa harus keluar dari tampilan slide show sehingga lebih nyaman. Disamping itu, membuat media pembelajaran menjadi lebih fleksibel sesuai yang kita inginkan.
4) Daftar Pustaka
a) Ms PowerPoint 2007 Corp. Help.
b) Setiawan M.Pd., 2012. Transformasi Geometri. PPPPTK Matematika.
c) Depdiknas. 2006 Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Depdiknas
d) BSNP. 2006 Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP
Download file Optimalisasi Trigger Power Point
Analisa Soal Peluang Pada Ujian Nasional Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012
Oleh : Dra Theresia Widyantini, MSi
Berdasarkan Peraturan BSNP Nomor: 0013/P/BSNP/XII/2011 tentang Kisi-kisi Ujian Nasional untuk satuan pendidikan dasar dan menengah tahun pelajaran 2011/2012, untuk kompetensi memahami konsep peluang suatu kejadian serta menerapkannya dalam pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika SMP/MTs, sudah diujikan kepada siswa SMP/MTs pada ujian nasional matematika SMP/MTs pada tanggal 25 April 2012 secara serempak, yang pada tahun-tahun sebelumnya, materi tersebut belum diujikan dikarenakan belum masuk pada standar kompetensi lulusan. Adapun soal yang terkait dengan materi peluang pada ujian nasional matematika SMP/MTs tahun pelajaran 2011/2012 dari lima paket yaitu paket A,B,C, D maupun E terdiri dari 2 soal dari 40 soal yang ada. Jadi soal terkait dengan materi peluang terdapat 5 % dari jumlah soal yang ada.
Ibnu Yunus dan Prosthaphaeresis
Oleh : Sumardyono, M.Pd
Perkembangan matematika pada tahap awalnya masih banyak bersangkutan dengan astronomi. Demikianlah, kita mengenal lebih dulu trigonometri sferis/bola untuk menentukan posisi bintang-bintang, termasuk fungsi-fungsi trigonometri. Di lain pihak, penemuan konsep logaritma juga bermula dari persoalan astronomi ini.
Dengan kegiatan matematis-astronomis tersebut, para ahli matematika masa lalu telah berkenalan dengan bilangan-bilangan yang besar atau bilangan-bilangan pecahan yang banyak. Muncul keperluan akan cara penulisan dan teknik-teknik perhitungan yang mudah, cepat, dan tepat. Hal ini sebagian besar telah terpenuhi antara lain dengan penerapan lambang bilangan Hindu-Arab, termasuk di dalamnya penggunaan bilangan nol sehingga bilangan yang besar dapat ditulis secara sederhana dengan menggunakan sistem nilai posisi. Bayangkan bagaimana menulis bilangan 2 juta dengan Angka Romawi! Lambang bilangan Hindu-Arab itu sendiri juga memiliki bentuk yang sederhana. Selain itu, pecahan desimal yang sangat berguna, mulai dirintis di pertengahan abad 10 oleh antara lain Abu al-Hasan Ahmad al-Iqlidisi ( 341 H). Akan tetapi hal itu pun belum dirasa cukup. Salah satu usaha yang ditempuh adalah teknik “prosthaphaeresis”, yaitu mengubah perkalian atau pembagian menjadi penjumlahan atau pengurangan.
Rumus Heron dan Rumus Brahmagupta
Oleh : Sumardyono, M.Pd.
Topik luas bangun datar telah dipelajari sejak di Sekolah Dasar hingga SMA. Bila di SD, dipelajari luas segitiga dan beberapa bangun segiempat maka di SMP dipelajari lebih lanjut mengenai beberapa luas segiempat, sementara di SMA dipelajari luas sebarang bangun datar asalkan diketahui persamaan kurvanya lewat penggunaan prinsip dan aturan kalkulus. Dalam artikel sederhana ini, akan dibahas mengenai luas segitiga dan luas segiempat talibusur.
Apa yang dimaksud segibanyak tali busur? Segibanyak atau poligon disebut segibanyak tali busur bila semua titik sudut segibanyak tsb dapat ditempatkan pada sebuah lingkaran. Dengan kata lain, sisi-sisi segibanyak tsb dapat menjadi tali busur-tali busur sebuah lingkaran. Oleh karena itulah mengapa disebut segibanyak “tali busur”.
Download file artikel rumus heron dan rumus brahmagupta
Recent Comments