Beberapa Miskonsepsi Guru Matematika SMA Pada Materi Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika setiap tahun selalu menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Guru Pengembang Matematika SMA. Salah satu mata diklat adalah Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan. Penulis sering ditugaskan untuk menjadi fasilitator mata diklat itu dan salah satu kegiatan peserta pada mata diklat tersebut adalah menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan notasi sigma, barisan dan deret bilangan.
Peserta diklat tiap angkatan selalu diberikan soal tentang notasi sigma dan deret bilangan yang diperlihatkan di bawah ini dan jawaban-jawaban mereka dianalisis. Hasilnya cukup menarik. Miskonsepsi dalam 2 soal tersebut hampir seragam. Hanya sedikit peserta diklat yang menjawab dengan benar walaupun taraf kesulitan soal yang diberikan dikategorikan “sedang, atau cenderung mudah”.
Teknik ‘Tangkap-Lepas’ atau ‘Capture–Recapture’ Technique untuk Menentukan Perkiraan Populasi Hewan di Alam Bebas
Oleh:
Fadjar Shadiq, M.App.Sc
Widyaiswara Madya PPPPTK Matematika
(fadjar_p3g@yahoo.com & www.fadjarp3g.wordpress.com)
Perhatikan kasus berikut ini. Cobalah untuk memecahkannya.
Seorang pengelola pondok pemancingan yang tidak terlalu kaya di suatu danau meminta Anda untuk menentukan perkiraan banyaknya ikan yang ada di danau tersebut. Langkah apa yang hendak Anda lakukan yang secara ilmiah dapat dipertanggung-jawabkan serta murah untuk memenuhi permintaan tersebut? Mampukah matematika membantu memecahkan masalah tersebut? Jika ya, bagaimana caranya?
Sekali lagi, jika Anda yang diminta sang pengelola pondok pemancingan tersebut, langkah apa yang hendak Anda lakukan untuk memenuhi permintaan tersebut? Menghitung populasi ikan di danau tersebut jelas tidak mungkin bukan? Alasannya, bagaimana menangkap semua ikan yang ada di danau tersebut? Lalu, jika Anda mengusulkan untuk menggunaan alat penginderaan canggih dari satelit misalnya, kemungkinan besar pengelola pemancingan tidak akan memiliki dana untuk kegiatan seperti itu karena ia tidak terlalu kaya. Sekali lagi, pertanyaan yang paling penting dan harus dijawab adalah, dapatkah matematika membantu memecahkan masalah di atas?
Terus terang saja, ketika pertama kali membaca masalah di atas, penulis berpikir tidak ada cara untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah seperti itu? Mungkin hal yang sama terjadi pada diri Anda. Ternyata, dengan menggunakan konsep matematika yang sangat sederhana, masalah tersebut dapat dipecahkan yaitu dengan menggunakan atau mengaplikasikan konsep perbandingan senilai. Dengan konsep perbandingan senilai yang sangat sederhana, model matematikanya dapat disusun sehingga proses pemecahan masalahnya dapat dilakukan.
Terdiri dari Dua Tahap
Pada langkah atau tahap pertama, karena Anda dan saya belum mengetahui perkiraan banyaknya ikan yang ada di danau tersebut, maka marilah kita bersepakat untuk memisalkan banyaknya ikan di danau itu dengan p yang merupakan huruf awal kata populasi. Dengan demikian, p adalah wakil bilangan asli yang menunjukkan banyaknya ikan di danau itu. Setelah itu, dimisalkan bahwa kita diperbolehkan untuk menangkap 20 ikan lalu memberi tanda plastik pada ekor-ekor ikan yang baru ditangkap itu agar ikan tersebut tidak terluka. Berikutnya, 20 ikan yang baru diberi tanda khusus tersebut dilepas lagi ke danau.
MBI Matematika SD Edisi November 2011
Oleh: Estina Ekawati, S.Si, M.Pd.Si
- Ade and Tomi are talking about money. Ade says, “If you give me 1.ooo rupiahs, our money will be equal”. Tomy says, “If you give me 1.000 rupiahs, my money will be twice as much to your money”. How much money do they have altogether?
- A cake shop sells cakes in two sizes: small and large. The radius of small cake is 5 cm and the radius of the large one is 10 cm. The height are the same. The price of the large cake is 4.000 rupiahs and the small one is 2.000 rupiahs. There are two packages: package A contains one large cake, and package B contains two small cakes. Which package is cheaper?
- The average height of children in a group is 139 cm. Andi, whose height is 40 cm, is a member of the group. When he left the group, Bei, Coki, Dina, and Erni want to become member. But the remaining members of the group want to keep the average height unchanged. The height of Beni is 138 cm, Coki is 139 cm. Doni and Ernie are of the same height, that is 141 cm. If choosing more than one new member is allowed, in how many ways can the group choose?
Download Lengkap File: Soal MBI Matematika SD Edisi November 2011
Download Lengkap File: Jawaban Matematika SD Edisi November 2011
MBI Matematika SMP Edisi November 2011
Oleh: Estina Ekawati, S.Si, M.Pd.Si
- Rata-rata empat bilangan asli positif berbeda adalah 4. Jika selisih dari bilangan tersebut adalah sebesar mungkin, berapakah rata-rata dua bilangan lainnya?
- Jika 8210=8.21 ×10x, maka nilai x yang memenuhi adalah ….
Download Lengkap File: Soal MBI Matematika SMP Edisi November 2011
Download Lengkap File: Jawaban MBI Matematika SMP Edisi November 2011
MBI SMK November 2011
Oleh:
Fadjar Shadiq, M.App.Sc
(fadjar_p3g@yahoo.com & www. fadjarp3g.wordpress.com)
Cobalah untuk memecahkan sendiri soal berikut sebelum mencoba melihat ’Petunjuk’ dan ’Kunci Jawaban’. Selamat berlatih memecahkan masalah.
Perbandingan banyaknya siswa kelas A dan kelas B adalah 1:2. Perbandingan rata-rata nilai ujian kelas A dan kelas B adalah 8:9. Jika rata-rata nilai kelas A adalah 72, berapakah rata-rata nilai ujian dari keseluruhan siswa?
Download Lengkap File: Soal MBI SMK November 2011
Download Lengkap File: Petunjuk MBI SMK November 2011
Download Lengkap File: Kunci MBI SMK November 2011
Membuat Kertas Tempel Interaktif Dengan Aplikasi Stwicky Notes
Oleh Muh. Tamimuddin H.
Dalam sebuah sesi presentasi baik dalam pembelajaran, diklat, seminar atau sesi lain seringkali diperlukan interaksi antara presenter (pembicara, guru, trainer, dll) dengan audiens. Sebagai contoh presenter ingin menggali ide atau pendapat audiens tentang topik tertentu. Cara paling mudah tentu saja dengan bertanya kepada audiens satu persatu. Namun cara ini tidak cukup efisien apalagi dengan jumlah audiens yang banyak. Belum lagi karakter audiens yang beragam yang mungkin saja tidak semua mereasa nyaman mengungkapkan ide secara lisan. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan media Sticky Note atau dikenal juga dengan Post-It Note. Sticky Note adalah kertas tempel kecil dengan perekat yang mudah lepas. Penggunaannya adalah dengan membagikan kertas tempel ke audiens dan mereka diminta menuliskan ide atau pendapat di tentang topik tertentu di kertas tersebut. Kertas tempel ini kemudian dikumpulkan dan ditempel di depan sehingga mudah dilihat dan kemudian dibaca bersama, didiskusikan, dikelompokkan, dll.
Dengan perkembangan teknologi sticky notes tidak melulu berbentuk kertas tempel secara fisik. Saat ini banyak software aplikasi yang merupakan simulasi dari penggunaan Sticky note ini, baik aplikasi desktop maupun yang bersifat online (contohnya onlinestickynotes.com). Namun, ada kelemahan dari kebanyakan software yang ada yaitu sisi interaktifitasnya. Kebanyakan aplikasi ini lebih kepada penggunaan personal dan agak sulit untuk digunakan dalam sesi dengan interaksi banyak orang dalam waktu bersamaan.
Salah satu aplikasi sticky note online yang cukup interaktif adalah StwickyNotes (dapat diakses di stwickynotes.nolbyte.com atau stwickynotes.p4tkmatematika.org). Aplikasi ini mengambil teks yang dituliskan melalui twitter dan menampilkannya dalam bentuk kertas tempel.
Download Lengkap File: Membuat Kertas Tempel Interaktif Dengan Aplikasi Stwicky Notes
Recent Comments