Mengapa 0,999… Sama Dengan 1?
Sejak di Sekolah Dasar, siswa telah diperkenalkan dengan pecahan desimal, bahkan mengenai topik konversi antar bentuk pecahan desimal, persen, dan pecahan biasa. Setiap bentuk pecahan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, setiap bentuk pecahan kadang cocok dipergunakan untuk konteks tertentu, namun tidak cocok untuk konteks yang lain. Misalnya ketika berbicara mengenai seberapa besar pertambahan jumlah penduduk, maka pecahan yang paling sesuai adalah bentuk persen.
Dari berbagai bentuk pecahan, pecahan desimal merupakan “bentuk akhir” dari pecahan, karena merupakan implikasi logis dari perkembangan sistem desimal. Seperti yang kita tahu, pada perkembangan sistem bilangan berawal dari pencacahan yang ditandai dengan sistem pengelompokan dan “berakhir” dengan diterimanya secara luas sistem nilai tempat dan sistem desimal (basis 10) menjadi pilihan terakhir umat manusia yang terbukti ampuh penggunaanya baik dalam kehidupan sehari-hari terlebih lagi pada kegiatan ilmiah.
Membuat File Pembelajaran Dinamis dengan Wingeom
MEMBUAT FILE PEMBELAJARAN DINAMIS DENGAN WINGEOM
Oleh Joko Purnomo, M.T.
PPPPTK Matematika
I. Pendahuluan
Jika kita mencermati Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU 20/2003) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan. Berdasarkan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Dasar dan Menengah, BSNP, 2006; disana disebutkan bahwa, “ Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Download “Membuat File Pembelajaran Dinamis dengan Wingeom”
Model Kartu Bilangan Positif dan Negatif
Pada tanggal 11 Maret 2011 penulis memperoleh copy carbon email dari teman Widyaiswara PPPPTK Matematika untuk Ibu Marfuah Listyaningsih, alumni diklat di PPPPTK Matematika. Melalui teman tersebut Ibu Marfuah menanyakan tentang alat peraga yang dapat digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami operasi hitung perkalian bilangan bulat.
Berdasarkan pertanyaan tersebut, maka pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang alat peraga yang dapat digunakan untuk membelajarkan materi operasi hitung perkalian bilangan bulat. Alat peraga yang dimaksud ada dua, yaitu: (1) model kartu bilangan positif dan negatif, dan (2) garis bilangan bulat. Kedua alat tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan operasi hitung perkalian bilangan bulat. Namun pada kesempatan kali ini penulis hanya akan membahas tentang penggunaan alat peraga model kartu bilangan bulat positif dan negatif.
Download Lengkap File: Model Kartu Bilangan Positif dan Negatif
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah Matematika (Mathematics Problem Solving)
A. Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika
Masalah dalam matematika merupakan soal-soal yang belum diketahui prosedur pemecahannya oleh siswa. Pemecahan masalah merupakan upaya memperoleh solusi masalah dengan menerapkan pengetahuan matematika dan melibatkan keterampilan siswa berpikir dan bernalar. Pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika dapat berfungsi sebagai konteks (problem solving as context), sebagai keterampilan (problem solving as skill), dan sebagai seni dari matematika (problem solving as art) atau Stanick dan Kilpatrick (Schoenfeld, 1992) mengistilahkannya sebagai heart of mathematics.
Dalam pembelajaran matematika, pemecahan masalah dapat digunakan sebagai konteks untuk mengajarkan suatu pengetahuan matematika (konsep atau prinsip). Tujuan utama dari proses ini adalah siswa memahami konsep matematika dan bukanlah pemecahan masalah itu sendiri.
10 Pertanyaan Mengenai Penelitian Tindakan Kelas Oleh Guru
Tulisan ini diilhami oleh berbagai pertanyaan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang sering diajukan guru, baik yang penulis temui dalam kegiatan Diklat di PPPPTK Matematika maupun dalam kesempatan lain. Pada kesempatan ini, penulis mengulas 10 pertanyaan saja yang dipilih karena urgensi dan esensinya. Semoga tulisan ini dapat membantu Bapak/Ibu guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
- Mengapa guru perlu melakukan PTK?
Sengaja pembahasan awal pada tulisan ini adalah pertanyaan mengapa PTK dan bukan apakah PTK itu. Pertanyaan ini memang tidak secara terang-terangan disampaikan guru kepada penulis, melainkan tersirat dari pertanyaan-pertanyaan lain yang diajukan. Dalam benak Bapak/Ibu guru mungkin PTK itu terlihat sulit dan memakan waktu karena harus melakukan penelitian dan menulis laporannya. Meneliti dan menulis laporan seolah pekerjaan yang sulit dan memakan banyak waktu sehingga seolah menjadi beban bagi guru.
Download Lengkap File: 10 Pertanyaan Mengenai Penelitian Tindakan Kelas Oleh Guru
Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah
Operasi hitung perkalian sudah diajarkan sejak di sekolah dasar (SD) kelas II semester 2, namun kadang siswa masih mengalami kesulitan apabila melakukan operasi hitung perkalian secara cepat. Terutama, ketika mereka harus menguadratkan suatu bilangan secara mudah dan cepat. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas tentang bagaimana cara/teknik menghitung kuadrat suatu bilangan. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan teknik sebagai berikut.
- Kuadrat jumlah suatu bilangan
Dowload Lengkap File: Teknik Menguadratkan Suatu Bilangan dengan Mudah
Beberapa Hasil Penelitian Terkait Dengan Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Terhadap Prestasi Belajar Matematika, Motivasi Belajar, Dan Aktifitas Belajar Siswa
Dewasa ini, pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode pembelajaran yang sudah mulai banyak dipraktikkan oleh para guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini tentunya tidak terlepas karena adanya beberapa kelebihan dari metode pembelajaran kooperatif tersebut jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Untuk memberikan tambahan data empiris terhadap kelebihan penggunaan metode pembelajaran kooperatif, dalam naskah ini diberikan beberapa hasil penelitian terkait dengan pengaruh metode pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar matematika, motivasi belajar, dan aktifitas belajar siswa. Naskah ini disajikan sebagai tambahan bahan informasi bagi para guru yang akan, sedang, atau sudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif dalam praktik mengajar di kelas. Naskah ini disarikan dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan baik di jenjang SMP maupun SMA oleh beberapa peneliti.
Volume Kerucut dan Volume Limas
Volume Kerucut
Fungsi/kegunaan
Peraga Volume kerucut merupakan salah satu alat peraga matematika yang digunakan untuk membuktikan kebenaran rumus volume kerucut.
Petunjuk Kerja :
- Isilah kerucut dengan pasir sampai rata dengan permukaan kerucut (peres)
- Kemudian tuangkan pasir dari kerucut tersebut ke dalam tabung
- Ulangi langkah 1 dan 2 sampai tabung menjadi penuh (peres)
- Dari beberapa kali penuangan sampai pasir rata dengan permukaan tabung
- Akan ditemukan hubungan antara volume tabung dengan volume kerucut.
Jenis Penelitian dan Perbedaannya
Artikel ini sebagai pembuka cakrawala mengenai jenis-jenis penelitian dan perbedaannya. Tidak setiap masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jenis penelitian, karena setiap masalah memiliki karakteristik tertentu sehingga dibutuhkan jenis dan model penelitian yang sesuai pula. Untuk itu, pemahaman mengenai berbagai jenis penelitian yang ada, paling tidak terhadap golongan besar jenis penelitian, dapat membantu guru dan siapa saja dalam usaha untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Kita dapat membedakan empat jenis penelitian, yaitu penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian tindakan, dan penelitian pengembangan. Dalam tulisan ini, penulis menguraikan mengenai empat jenis penelitian. Keempat jenis penelitian tersebut dapat diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya pada pembelajaran matematika. Berikut ini deskripsi pokok mengenai keempat jenis penelitian tersebut.
MBI Matematika SD Edisi Oktober 2011
Oleh: Estina Ekawati, S.Si, M.Pd.Si
Kategori Isian Singkat
Machine A cost $ 500 and machine B cost $ 1000. We need $ 10 per day to run machine A, and $ 5 per day to run machine B. After running how many days will the total cost for both machines be equal?
Terjemahan:
Harga mesin A adalah $ 500 dan harga mesin B adalah $ 1000. Diperlukan $ 10 per hari untuk menjalankan mesin A dan $ 5 per hari untuk menjalankan mesin B. Sesudah berjalan berapa harikah biaya keseluruhan untuk kedua mesin akan sama?
Esa and Wira bought a pen each. After paying, Essa’s money is of his original amount, while Wira’s money is of his original amount. What was the ratio of their money before they bought the pens?
Terjemahan:
Essa dan Wira masing-masing membeli sebuah pena. Sesudah membayar, uang Essa tinggal dari uangnya semula, sedangkan uang Wira tinggal dari uangnya semula. Berapakah perbandingan uang keduanya sebelum mereka membeli pena?
Kategori Uraian
Laila’s savings in a bank is $ 100. Tina’s savings is $ 40. Every end of the week, Laila withdraw $ 3 from her savings. At the same time, Tina always deposit $ 2,40 into her savings. After how many weeks will Laila’s savings be $ 6 less than Tina’s savings?
Terjemahan:
Tabungan Laila di bank ada $ 100. Tabungan Tina $ 40. Setiap akhir pekan, Laila mengambil $ 3 dari tabungannya. Pada saat yang sama, Tina selalu menyimpan $2,4 ke dalam tabungannya. Sesudah berapa minggu tabungan Laila akan menjadi $ 6 lebih sedikit dari tabungan Tina?
Download Lengkap File: Soal MBI Matematika SD Edisi Oktober 2011
Download Lengkap File: Jawaban MBI matematika SD Edisi Oktober 2011
Recent Comments